22 Desember 2008

Penerimaan Rapor



Menerima laporan perkembangan anak dari guru/ wali kelas menjadi sebuah momen yang perlu dipentingkan. Karena pada saat itu, kita akan mengetahui sisi-sisi anak kita yang bisa jadi memiliki persamaan atau juga perbedaan dalam pandangan kita dengan pandangan gurunya. Untuk itulah Sabtu yang lalu, aku dan suami menyempatkan diri dan menjadikan prioritas acara pembagian rapor semester 1 di sekolah Wafdan & Wafiy. Meski dalam hati, kami yakin insya Allah tak ada hal-hal yang luar biasa perlu ditangani dalam perkembangan anak-anak kami. Sejauh ini dalam pengamatan kami, Wafdan & Wafiy berada dalam kondisi perkembangan yang wajar, baik dari segi akademis, emosional, motorik juga sosialisai dengan lingkungannya. Alhamdulillah.

Aku dan suami menuju kelas Wafiy terlebih dahulu. Di usianya yang kelas 1 SD ini, Wafiy nampak selalu nyantai dalam menjalani hari-hari sekolah, baik dalam bergaul dengan teman-teman maupun dalam menerima pelajaran. Seperti tak pernah ada beban fikiran. Tidak pernah mengeluh dan tidak pula merasa senang sekali. Biasa-biasa aja... Dan hasil rapornya pun, meski dibilang bagus, namun dalam peringkat di kelasnya ya... biasa-biasa aja...peringkat 14. He..he.. ^_^

"Yang penting kamu menjalani ini dengan riang, Nak... Memang harusnya seperti itulah masa kanak-kanakmu. Belum saatnya dibebani fikiran berat. Bermainlah dengan riang-gembira. Kelak bila tiba waktunya, kan tumbuh rasa tanggungjawab untuk menghadapi duniamu..."

Nah, seusai mengambil rapor & mendengarkan beberapa hal mengenai perkembangan Wafiy di kelasnya, kami menuju kelas 3A. Di kelas sulungku ini, selain meminta informasi perkembangan Wafdan, kami dan wali kelas berikut guru kelasnya juga membahas mengenai kondisi pergaulan anak-anak dan juga beredarnya kata-kata buruk di kalangan mereka. Insya Allah semua pihak akan memperhatikan dan ikut menanganinya.

Untuk prestasi Wafdan, Alhamdulillah. Masih berada di peringkat 1 untuk nilai rapornya seperti waktu-waktu sebelumnya. Wafdan memang sekolah dengan usia matang, karena ia lahir di Bulan Desember. Wafdan juga sedikit berbeda dengan Wafiy. Untuk urusan pelajaran dan tetek bengek persekolahan, Wafdan cenderung serius, kadang-kadang ada panik dan khawatirnya. Aku dan suami kadang geli. Wafdan kayak mikirin sendiri kondisi dunia. He-he. Malah suamiku pernah berkata kepadanya: "Wafdan, Abi pengin sekali waktu Wafdan nggak dapat ranking di kelas. Tak mengapa. asalkan Wafdan bisa lebih ceria seperti anak-anak yang lain...."

Ah..., anak-anakku... Semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan yang terbaik buat kalian. Amin.

Tidak ada komentar: