11 April 2009

Deg-degan


Beberapa hari yang lalu aku mengalami kejadian seru. Kecerobohanku membawa petaka. Detik itu juga aku menghukum diri, untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut tanpa sepengetahuan seorangpun.

Hingga dini hari, keringat dingin mulai membasahi kening karena upayaku belum membuahkan hasil. Akhirnya, dengan tawakkal karena telah mencoba beberapa jalan, diiringi dengan do'a dan janji di hati untuk lain kali lebih berhati-hati....

Alhamdulillah...masalah berhasil terpecahkan. Terima kasih Ya Rabb! Lain kali aku akan lebih berhati-hati.

Pagi harinya, seakan tak terjadi apa-apa. Aku bisa tersenyum lega. (Asyik... tak ada gerutu-an dari suami.. :)

Anak-anakku dan hobi mereka




Terlalu banyak untuk bisa dituliskan. Kebersamaan yang indah dengan anak-anak. Anugerah yang luar biasa dari-Nya. 

Daniya kini sudah semakin lincah dalam bergerak dan pandai bertutur kata. Saat ini sedang senang-senangnya menghafal dan menirukan aneka suara binatang. 

"Suara kambing gimana Dhe'?"

"Mbiii...mbiiiii" (Daniya memang sering mengganti vokal e dengan i)

"Kalau ayam?"

"Uk- u - uuuuuuuuk" (maksudnya ayam jago)

"Suara kuda gimana Daniya?"

"Hieh-heh-hehhh" sahutnya lucu.

Daniya juga hobi banget main air. Setiap mandi, sering susah berhenti. Asyik berendam, sambil menampung aliran air kran. Kalau tak dibatasi, wah...khawatir masuk angin.

Wafiy masih asyik dengan gerakan-gerakan kungfu-nya. Setiap selesai ekskul hari Kamis, dan latihan hari Ahad, ia dengan spontan memperagakan gerakan-gerakan kungfu di setiap kesempatan. Sampai kadang-kadang ummi senewen..... Diajak omong, Wafiy ga menyahut karena lagi larut dalam gerakan-gerakan Wushu yang diajarkan oleh master-nya.

Wafiy juga hobi main game. Semenjak dibelikan PSP beberapa waktu lalu, praktis tiada hari tanpa game. Nah... makanya harus dibatasi juga. Dan dibagi jatah main dengan kakaknya.

Wafdan, paling kuat dan betah main game di komputer. Meski PSP juga senang, tapi cenderung lebih sering main game di PC. Sering ummi dan abi menasihati, supaya jangan melulu memikirkan game. Wafdan harus seimbang antara main game dan bermain dengan aktivitas motorik seperti bersepeda. Bahkan abi sering menyuruhnya sepedaan yang jauh. Biar tidak game minded. Dengan santainya Wafdan berkilah: "Mas memang game mania, tapi yang penting juga ranking mania!"

Ah... anak-anakku.... Ummi berharap dan kan berusaha memberikan yang terbaik buat kalian. Contohlah apa yang baik dan benar dari kami, ayah-ibu kalian. Tapi jangan pernah meniru kekurangan, kekhilafan, dan keburukan kami. Kami senantiasa mengharapkan do'a tulus kalian...