30 April 2010

Apa yang Anda /Isteri Anda Rasakan Kala Hamil?

FISIK
1. Mual
Sering disebut Morning sickness. Morning sickness atau rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada masa 3 bulan awal kehamilan (trimester pertama kehamilan).

Setiap wanita hamil akan memiliki tingkat derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (hiperemesis gravidarum).

Ingat setiap wanita hamil spesial dengan karakteristik masing-masing.
Beberapa tips untuk membantu anda mengatasi “morning sickness” atau mual-muntah selama awal kehamilan.

Menurut Dr. HM. Bayu Wahyudi, MOH, SPOG, sekitar 50 hingga 70 persen wanita hamil akan mengalami rasa mual dan terkadang disertai pegal, pusing hingga meriang. Hal ini merupakan gejala normal yang muncul pada trimester pertama kehamilan di usia 6-14 minggu.

Morning sickness terjadi karena plasenta yang berkembang dan menghasilkan sejenis hormon HCG. Hormon ini prosentasenya meninggi sesuai dengan pertumbuhan plasenta. Diperkirakan, hormon inilah yang mengakibatkan muntah melalui rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Makin tinggi hormon ini makin cepat merangsang muntah. Sebenarnya hormon HCG sangat dibutuhkan pada awal kehamilan. Selain membentuk plasenta, HCG juga akan menjaga janin tumbuh dengan baik.

Solusi:
• Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.

• Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll

• Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.

• Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.

• Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.

• Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.

• Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.

• Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya.

• Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda. . Ambilan waktu untuk anda! cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan anda dll.
. Sediakan snack atau makanan ringan seperti, crackers, kue beras atau sebatang coklat di samping tempat tidur Anda. Makanlah bahan makanan tersebut ketika Anda bangun atau setelah mual hilang. Makanan-makanan tersebut dapat menghilangkan rasa mual. Selain itu, jagalah pola makan dan makanlah sesering mungkin walaupun dalam porsi kecil. Tujuannya untuk menjaga agar perut tidak berada dalam keadaan kosong dan tetap menjaga gula darah yang stabil. Perbanyaklah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, perbanyak minum, mengkonsumsi vitamin B6, istirahat cukup, menjauhi makanan pedas serta bersikap positif terhadap kehamilan dapat mengurangi gejala mual-mual.

Ingat! Hubungi dokter anda bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga anda tidak dapat makan atau minum apapun juga sehingga dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).

Percayalah Morning sickness atau mual muntah pada kehamilan awal ini akan segera berlalu tanpa anda sadari dan ini akan menjadi salah satu pengalaman menarik selama kehamilan anda---bayangkan saja tentang si kecil yang akan segera hadir membawa sejuta kebahagian.:)

2. Kram
Menjelang akhir kehamilan tangan dan kaki sering mengalami kekakuan. Bagian tubuh tersebut agak membengkak sedikit karena menyimpan cairan. Akibatnya syaraf jadi tertekan. Tekanan ini terasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum. Sehingga tangan dan kaki tidak merasakan apa-apa dan ototnya jadi lemah. Gejala ini terasa waktu bangun tidur di pagi hari dan membaik di siang hari. Penyebabnya diperkirakan karena hormon kehamilan, kekurangan kalsium, kelelahan, tekanan rahim pada otot, kurang bergerak sehingga sirkulasi darah tidak lancar.
Solusinya : Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram. Dengan menggerak-gerakkan pergelangan tangan dan mengurut bagian kaki yang terasa kaku bisa membantu menghilangkan kekakuan. Selain itu, pada saat bangun tidur jari kaki ditegakkan sejajar dgn tumit utk mencegah kram mendadak. Agar kram tidak sampai mengganggu, atasi dengan mengkonsumsi banyak kalsium, minum air putih yang banyak, melakukan senam ringan, dan cukup istirahat.

3. Jerawatan
Setiap wanita pasti mendambakan kulit sehat, cantik dan bersih? Namun, seringkali mereka mengeluhkan wajahnya berjerawat saat hamil.

dr. Martina Claudia, Spog dari Siloam Hospital menyarankan Bunda tidak perlu kuatir karena ini merupakan hal yang wajar. Umumnya jerawat akan muncul pada usia kehamilan 8-12 Minggu disebabkan hormon. Hormon yang meningkat saat Bunda hamil merangsang kelenjar sebum yang dapat menimbulkan jerawat. Mekanismenya sama ketika para remaja mulai memasuki usia puber.

Ada hubungannya dengan jenis kelamin dalam kandungan?

Untuk Bunda yang sedang mengandung bayi laki-laki otomatis hormon testosteron akan meningkat. Hormon ini memang berpengaruh lebih banyak menimbulkan jerawat dibanding hormon estrogen (jika bayi perempuan). Makanya tidak heran banyak yang mengatakan “Kalau Bunda-nya terlihat cantik pasti bayinya perempuan.”. meski begitu bukan berarti Bunda yang mengandung bayi perempuan lantas bebas dari jerawat. Yang terpenting jagalah selalu kebersihan wajah (cuci muka pagi, siang dan sore) karena kotoran yang menempel bisa menimbulkan infeksi yang berujung pada munculnya jerawat.

Bagaimana dengan Obat dan Suntik Vitamin C?

Dr. Claudia mengingatkan supaya Bunda hati-hati terhadap obat-obatan teratogenic (obat yang diminum). Efeknya bisa sampai menimbulkan kecacatan permanen seperti bibir sumbing atau kelainan jantung. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan Bunda.

Untuk suntik vitamin C dr. Claudia menyarankan sebaiknya hal ini tidak dilakukan, mengingat organ-organ tubuh dalam janin sedang berkembang seperti otak, paru-paru, sumsum, dll. Cairan yang disuntikan dan langsung bercampur dengan darah dikuatirkan dapat menggangu perkembangan janin.
Solusi:Makanlah secara teratur dengan porsi seimbang, karbohidrat 60%, lemak 20%, protein 20% ditambah susu + kalsium. Tenang saja, karena faktor utamanya adalah hormon maka setelah melahirkan wajah Bunda akan kembali normal dan bisa tampil cantik lagi.

4. Sembelit dan Wasir
Hormon progesteron saat hamil menyebabkan relaksasi usus. Akibatnya daya dorong usus terhadap sisa makanan berkurang. Sisa makanan yang menumpuk mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan zat besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan buang air besar seringkali menjadi penyebab. Solusinya : Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi, lebih teraturlah ke belakang dan minum air putih minimal delapan liter setiap hari.

3. Kaki bengkak (Edema)
Sekitar 75% wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang umumnya terjadi pada trimester akhir. Penyebabnya bisa karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Sebenarnya, kaki bengkak bukan disebakan karena banyaknya mengkonsumsi garam. Ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti sebelum hamil. Solusinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlama-lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring pada sisi kiri tubuh. Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-eclampsia.

5. Pegal-pegal
Penyebabnya bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena ketegangan otot. Sepanjang kehamilan, boleh dibilang ibu membawa beban berlebih. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktivitas apa pun jadi terasa serba salah. Penyebab lainnya, yaitu ibu hamil kurang banyak bergerak atau olahraga.
Solusinya : Amat disarankan untuk senantiasa menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktivitas ringan. Ibu hamil pun sebaiknya menjaga sikap tubuh. Ibu diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium. Menggunakan koyo? Boleh-boleh saja.

6. Sakit Punggung
Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah berat, akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan. Hal ini menyebabkan sakit punggung dan pegal.
Solusinya : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri, duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa istirahat setiap 30 menit.

7. Gatal-gatal
Keluhan ini pun lazimnya disebabkan pengaruh faktor hormonal.
Solusinya : Cukup dengan menggunakan obat luar. Sedapat mungkin hindari obat-obatan oral atau yang diminum. Obat-obatan jenis ini umumnya tidak baik bagi tumbuh kembang janin

8. Nyeri ulu hati

Jika mengalami keluhan ini jangan panik. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kecil isi lambung yang lewat di pangkal saluran kerongkongan (penghubung mulut dengan lambung).
Solusinya: Tak perlu ke dokter untuk mengatasinya. Malah pencegahannya tergolong mudah. Selama kehamilan, jangan membungkuk atau berbaring datar. Kalaupun ingin berbaring cobalah gunakan bantal yang tinggi. Sediakan pula segelas susu di samping tempat tidur dan minumlah sedikit-dikit setiap kali terasa nyeri.

9. Sering Buang air kecil
Inilah keluhan yang paling sering dialami. Adanya janin membuat tekanan pada kandung kemih. Kadangkala penyebabnya kecenderungan ibu hamil yang minum lebih banyak. Akibatnya, ginjal lebih banyak pula memproduksi air seni. Selain itu letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat kapasitasnya berkurang. Itulah salah satu sebab ibu hamil sering buang air kecil.
Solusinya : Yang perlu diwaspadai, saat ini sering terjadi infeksi pada saluran atau kandung kemih pada ibu hamil. Sayangnya, sulit membedakan buang air kecil yang disebabkan oleh infeksi atau tidak. Yang mungkin bisa dijadikan pedoman yakni rasa nyeri yang menyertai. Jika keluarnya air seni diiringi oleh rasa nyeri dan warnanya merah atau keruh mungkin itu pertanda infeksi. Untuk mengatasinya, jangan menunda keinginan buang air kecil.

10. Pusing
Keluhan ini merupakan keluhan awal dan umum terjadi. Pengaruh hormon saat kehamilan yang menjadi penyebabnya. Hormon progesteron memicu dinding pembuluh darah melebar. Sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah dan membuat calon ibu merasa pusing. Keluhan ini akan hilang dengan sendirinya.
Solusinya: Penanganan yang tepat tentu harus dengan mengetahui lebih dulu penyebabnya. Bila akibat pengaruh hormonal, penanganannya cukup dengan tidur dan menghindari stres. Sementara bila karena anemia dan hipertensi, mau tidak mau harus diatasi dulu faktor penyebabnya. Sedangkan jika karena tekanan darah rendah, kurangi aktivitas dan hemat pengeluaran energi. Juga hindari gerakan mendadak seperti dari posisi duduk atau jongkok langsung ke posisi berdiri. Kalaupun merasa perlu menelan obat antisakit kepala lantaran tak kuat lagi menahannya, pilihlah yang paling aman. Salah satunya parasetamol yang masih bisa ditoleransi untuk dikonsumsi ibu hamil sekalipun tanpa resep dokter.

11. Sakit gigi/gusi berdarah
Perubahan hormonal pada mulut dan gigi Ibu saat hamil menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan peningkatan reaksi inflamasi (peradangan) pada gusi (gingiva). Reaksi peradangan ini ditandai dengan perubahan warna gusi menjadi lebih merah, mudah berdarah, dan gusi membengkak (hiperplasi gingiva). Kelainan ini disebut dengan istilah Pregnancy Gingivitis atau radang gusi selama kehamilan," kata Dr Boy Abidin SpOG, Ahli Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Rumah Sakit Mitra Keluarga
Solusi: agar ibu hamil tetap rajin menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. ''Gunakan pasta gigi ber-flouride untuk menjaga kekuatan gigi;Kalau rasa malas menyerang, Anda bisa berkumur dengan obat kumur antiseptik dan dibarengi mengunyah permen yang mengandung xylitol untuk membunuh kuman. Paling tidak, cara ini bisa menggantikan ritual menyikat gigi. Selain itu bila ada masalah pada gigi, misalnya gigi berlubang, harus segera ditambal. Gigi yang berlubang bisa ditularkan pada bayi, hingga kelak anak mengalami problem gigi yang sama.


PSIKIS


Dari segi psikis, banyak ibu hamil yang merasakan perubahan pada kondisi psikisnya. Di antaranya, ibu cenderung malas, lebih sensitif, minta perhatian lebih, mudah cemburu, dan lainnya. Hal ini bisa saja terjadi karena produksi hormon progesteronnya sedang tinggi yang salah satunya akan memengaruhi kondisi psikis ibu hamil. Perubahan ini sebenarnya tak terlalu berat namun jika ibu tak siap menghadapinya, bisa menjadi beban yang sulit untuk dihadapi. Bisa saja ibu hamil akan meledak amarahnya hanya gara-gara suami pulang lebih telat dari biasanya. Jika tak ditangani dengan baik bisa terjadi pertengkaran hebat yang membuat hubungan keluarga jadi tak harmonis.

Solusi:
Psikis yang tidak stabil perlu ditangani secara tepat supaya kehamilan bisa berjalan dengan baik serta tidak terlalu membebani.

* Butuh Lelaki Sabar
Ketika emosi ibu hamil tengah meninggi, jangan malah
menimpalinya dengan sikap yang sama. Hal itu hanya
akan menimbulkan konflik lebih besar. Berusahalah
untuk meredakan emosinya dengan kata-kata yang
menenangkan. "Suami harus bisa menanamkan perasaan
bahwa kondisi istri saat itu hanya akan berlangsung
beberapa bulan. Lewat dari sembilan bulan, kondisi
tubuh dan sikapnya akan kembali seperti semula," saran
Anti.
Suami juga harus mengerti bahwa di tiga bulan pertama
istri sangat membutuhkan laki-laki yang bisa
meringankan bebannya dengan sikap-sikap dan ucapan
yang menenangkan, serta tindakan pertolongan yang
dilakukan secara langsung.
Selain itu, tanamkan pula perasaan bahwa sang istri
sedang mengandung anak yang merupakan hasil pertemuan
benih mereka. Di dalam rahimnya sedang dimulai suatu
kehidupan baru. Kehidupan yang merupakan awal dari
generasi penerus keluarga.

* Saat memutuskan untuk hamil, ibu dan pasangan harus benar-benar mempersiapkan fisik dan mental. Jika terjadi perubahan psikis saat hamil maka ibu dan pasangan tidak kaget. Jika tak siap, ibu akan merasakan hal-hal yang lebih berat.

* Saat perubahan psikis mulai dirasakan ibu, umumnya di trimester pertama kehamilan, ibu harus memahami bahwa apa yang terjadi mungkin akibat dari perubahan hormon kehamilan. Ini berlangsung tidak lama, kala kehamilan selesai, semuanya akan kembali normal.

* Carilah informasi mengenai kehamilan. Hal ini bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid, atau situs-situs kehamilan di internet. Dengan begitu ibu bisa lebih memahami kondisi perubahan yang terjadi sehingga kecemasan pun bisa lebih diatasi.

* Jika dirasa perubahannya terlalu berat, misalnya ibu mengalami kecemasan yang berlebihan, sebaiknya ibu berkonsultasi ke ahli untuk mengatasi masalah yang ada. Konsultasi bisa dilakukan lewat kontrol teratur.

* Mintalah pasangan untuk membantu menyapu, memasak, membereskan tempat tidur, dan lainnya. Tak salah bila ibu memberi tahu suami bahwa kondisi psikis ibu sedang tidak stabil dan memintanya untuk memahami bahwa ini adalah pengaruh dari proses kehamilan.

* Lakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti bermain dan mendengarkan musik, olahraga ringan, menonton, atau bahkan melukis. Aktivitas yang menyenangkan akan membuat suasana hati menjadi lebih nyaman.

Catatan: Dari berbagai sumber

http://cantikmandiri.co.cc

14 April 2010

Laparr

Sudah laper bangett... tapi belum selera untuk sarapan. Pengin makanan mateng, setelah beberapa hari masak terus.

Alhamdulillah, pucuk dicinta ulam tiba. Ada yang nganterin lauk mateng, oncom dan balado ikan teri. Nikmat sekali.

01 April 2010

Hmmm....., yg lagi BeTe...


Ibu Rumah Tangga terkadang Be Te luar biasa. Sering merasa mengerjakan banyak hal, tapi monoton itu-itu saja. Sebenarnya kalau aku sendiri, pekerjaan tak berat; malah justru enteng. Saking entengnya, ya itu.. jenuh!

Kalau pas lagi BeTe, membayangkan bekerja di luar rumah sepertinya enak banget. Selain menghasilkan uang; pun ada semacam kurikulum aktivitas. Ada tuntutan, dan terutama apresiasi.

Kan kalau beraktivitas di rumah, ngga ada pakemnya. Ngga ada target. Ngga ada yg mengevaluasi apalagi mengapresiasi. Rasanya semua aktivitas, selalu berhubungan dengan konsumsi. Belanja, ngeluarin uang. Ngajak jalan2 anak, ngeluarin uang. Nyoba resep, ngeluarin uang. Ke salon, ngeluarin uang. He he ... pengin aktivitas yang menghasilkan.