28 Januari 2009

Lidah Putih

Dua hari ini lidah Daniya nampak berwarna putih. Setelah aku amati, ternyata ada semacam endapan putih atau kerak yang menempel melapisi lidahnya. Kemungkinan besar hal ini disebabkan sisa makanan atau minuman yang dikonsumsi Daniya. Mengingat Daniya sekarang tak lagi hanya mengkonsumsi ASI.

Berdasarkan referensi yang kubaca, ASI tidak menyebabkan endapan putih di permukaan lidah. Biasanya yang menyebabkan lapisan putih tersebut adalah sisa susu formula yang dikonsumsi bayi. Nah, karena Daniya sama sekali tak mengkonsumsi susu formula, maka aku simpulkan bahwa penyebab lapisan putih di permukaan lidahnya adalah sisa makanan atau minuman selain ASI.

Untuk membersihkan, sebenarnya mudah berdasarkan teori. Yang sulit adalah mengkondisikan bayi/anak kita yang akan dibersihkan. Biasanya ia akan berontak, karena merasa tak nyaman akibat mulutnya dibuka secara paksa padahal tak disuapi makanan, melainkan dikorek-korek.

Untuk itu, perlu kesabaran dan mencoba simpanan jurus-jurus menaklukkan anak ^__^
(untuk jurus-jurusnya, para ibu tentu sudah memiliki masing-masing yang spesial bagi buah hatinya)

Adapun teori membersihkan lidah bayi sebagai berikut:
1. Mencuci bersih tangan kita
2. Menyiapkan potongan kasa steril dan air matang hangat
3. Menggendong atau memangku bayi pada posisi wajah menghadap pada diri kita
4. Membalut jari telunjuk atau kelingking dengan kain kasa kemudian celupkan air hangat
5. Memasukkan jari dengan kain kasa dengan lembut ke dalam mulut bayi, tekan dan usap lidahnya. Jangan terlalu dalam agar bayi tidak muntah
(sumber: hprimaywati.multiply.com)

Nah, selamat mencoba untuk yang sedang mengalami masalah ini.

23 Januari 2009

Jam sibuk pagi hari, dan kelalaianku >.<


Kejutan-kejutan pada aktivitas di pagi hari sering kualami belakangan ini. Kurang lebih seminggu yang lalu, saat mengemudikan mobil untuk menjemput Wafdan berenang, aku menyerempet gerobak tukang sayur.

Kemarin pagi, sepulang mengantar Wafdan berangkat sekolah (Wafiy sakit, jadi tak masuk) dengan motor, aku menabrak tukang ojeg yang berhenti mendadak.

Pagi tadi, ketika mengantar suami menuju halte angkutan umum, di tengah perjalanan kami kehabisan bensin motor.

Astaghfirullah... Meski semua bisa teratasi dengan baik, atas izin Allah; namun perlu rasanya aku berintrospeksi akan persiapanku dalam menjalani jam-jam sibuk di pagi hari. Setelah kurenungkan, dan kutarik kesimpulan, barangkali ada andil 'meleng'ku alias kelalaian yang sebenarnya bisa diantisipasi. Entah itu berupa perasaan terburu-buru, melamun, kurang teliti, atau pun hal-hal lain yang sebenarnya bersifat remeh namun kurang kuperhatikan.

Ketika aku menyerempet gerobak Mbokdhe tukang sayur, aku memang terburu-buru. Pengin segera melesat. Jadinya meski Mbokdhe udah mepet ke tepi jalan, eh...sreeeeettt... terasa ada yang menggores body kanan mobil. Kena deh. Mestinya aku yang belum terlalu mahir mengemudikan mobil, bersikap lebih hati-hati. Walau pun merasa udah pas posisinya, ternyata ada bagian menonjol berupa kawat-kawat gantungan dagangan di gerobak Mbokdhe yang menggores mobil yang kukendalikan.

Kemarin dalam perjalanan pulang dari mengantar Wafdan, di pertigaan jalan sebelah kiri ada yang menyapaku sambil melambaikan tangan. Seorang wanita berkaca mata tersenyum. Aku masih berfikir, siapa dia. Setelah aku yakin bahwa itu teman baikku, aku pun melambaikan tangan kiriku, dan memanggil namanya. Eh...tiba-tiba, ojeg di depanku yang semula bergerak stabil mendadak berhenti menurunkan penumpangnya. Jadinya....ciiiiiiit.....aku ngerem mendadak, tak bisa seketika berhenti dan brakkk!!! Nabrak deh. Untung tak terlalu kencang, meski sempat membuat jantung ini seolah mau copot. Dag dig dug.

Buru-buru aku minta maaf ke abang ojeg, yang ternyata langsung melesat dan seolah tak berpengaruh apa-apa baginya. Mungkin ia juga merasa salah, berhenti mendadak. Sambil menenangkan diri, terdengar suara teman yang menyapaku dari arah sebelah kiri: "Bu Fivy...., maaf ya!". He he he, aku tersenyum dan memberi isyarat kepadanya bahwa tak mengapa, everything is okay...

Pagi ini, aku mengantar suami menuju halte di depan Cibubur Junction untuk mencari angkutan menuju Kampung Rambutan. Baru satu minggu ini kantor suami pindah ke daerah BSD Banten. Beberapa kali dicoba berangkat dari rumah bawa mobil; ternyata repot sekali. Macet luar biasa dari depan Perumahan Laguna sampai Cibubur Junction yang berjarak hanya kurang lebih setengah kilo meter, ditempuh dalam waktu satu jam! Hhh... Untuk itu, diputuskan berangkat bersama empat orang teman sekantornya, dengan janjian ketemu di Kampung Rambutan. Masalahnya kini, suamiku harus bisa melakukan perjalanan dari rumah kami menuju ke halte tersebut dalam waktu sepuluh menit. Satu-satunya cara adalah dengan kuantar menggunakan motor. Diharapkan bisa nyelip-nyelip bila keadaan lalu lintas macet.

Nah..., pagi ini aku sudah berperasaan nggak enak. Karena kemarin kulihat tanda hampir habis di alat penunjuk indikator bensin motor. Ketika motor mulai bergerak dikemudikan suamiku, aku berujar: "Eh Mas, bensinnya cukup nggak?" Dengan yakin suamiku menjawab: "Cukuup..."sambil terus melaju.

Eh! nggak tahunya, di depan perumahan Raffles Hills, di mana padatnya kendaraan telah menunjukkan kemacetan yang lumayan gawat; mesin motor tiba-tiba mati. Yah...habis bener deh. Terpaksa aku turun dari motor sambil menggendong Daniya, menyeberang jalan raya menuju pom bensin Petronas yang ada di seberang jalan. Sementara suamiku terpaksa menuntun motor mencari jalan putar balik menuju ke tempat yang sama.

Masya Allah..., beberapa kejadian ini semoga menjadi peringatan bagiku. Untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menjalani aktivitas di pagi hari. Lebih teliti dalam merencanakan segala sesuatu, dan harus matang. Meski bukan pekerja kantoran, ternyata tugas Ibu Rumah Tangga perlu dilaksanakan dengan planning yang baik. Kan imbasnya lumayan berpengaruh bagi kelancaran tugas suami dan kegiatan anak-anak.

20 Januari 2009

Tips merawat kamera

Repot juga kalau kamera kesayangan lagi rusak. Meski masih ada fungsi kamera pada ponsel & handycam, tapi hasil jepretannya kurang maksimal. Gambar yang dihasilkan kurang pas dari yang diharapkan. Akibatnya, momen-momen istimewa banyak yang terlewatkan. (cie...kayak fotografer beneran aja).

Bagiku kamera memang sebuah alat yang menunjang hobi. Terutama untuk menghadirkan ilustrasi ketika aku menceritakan tentang aneka kejadian sehari-hari. Biasanya tentang aktivitas orang-orang yang kusayangi, atau peristiwa-peristiwa lain yang berkesan di hati.

Sudah lumayan lama kameraku rusak. Pada saat itu, aku sedang men-delete beberapa gambar lama. Bermula ketika aku sedang berada di deretan penonton atraksi aneka satwa Taman Safari. Waktu mengabadikan beberapa momen yang menurutku bagus, tiba-tiba aku tersadar ada peringatan di layar kamera yang menunjukkan memory card telah penuh.

Buru-buru aku memilih gambar-gambar lama yang pantas untuk dihapus. Satu demi satu aku delete. Eh... tiba-tiba macet. Kupikir baterei habis. Tapi, biasanya kalau baterei habis, selalu ada peringatan dulu, disusul kamera akan otomatis menarik zoom tool dan mati. Sedangkan kamera yang ada di tanganku masih tetap timbul posisi zoom tool-nya. Aku lalu menggantinya dengan baterei cadangan, berharap kamera akan beroperasi lagi dari awal secara normal. Namun nyatanya nihil... tak ada perubahan apa-apa, alias tak ada reaksi. Ya sudah, akhirnya memotret dengan handycam...

Sabar...sabar... Sambil menanti waktu yang tepat untuk membawanya ke tempat servis, agaknya perlu kuperhatikan lagi cara-cara merawat kamera dengan baik:
(sumber: kapanlagi.com)

• Jauhkan dari Kapur Barus
Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat 'ampuh' terhadap kamera, yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahka uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat 'flek' pada lensa.
Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk dan kering. Jika harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal bagi anda, anda bisa mencari media penyimpanan alternatif sebagai penggantinya. Seperti misalnya, anda dapat menyimpan kamera dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembabannya.
Atau, anda bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyimpannya.
Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa diperbaiki lagi. Maka, jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.

• Hindari Kontak Langsung dengan Sinar Matahari
Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik yang lainnya.
Digital Camera

• Jagalah dari Goncangan yang Berlebihan
Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan. Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.

• Bersihkan Kamera dan Lensa
Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian luar fisik kamera, gunakan lap kering yang bersih dan tak kasar. Sedangkan untuk bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Selain blower, juga bisa digunakan kuas berserabut halus, yang belum pernah dipergunakan pada benda yang lain.
Untuk membersihkan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air keringat dari pemakai, pakailah tissue khusus yang banyak dijual di toko

• Hindari Goresan pada Lensa
Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang 'bodycup' penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.

• Hindari Air Laut
Jika anda menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali yang memang dirancang untuk bisa beradaptasi dengannya.
Sehabis digunakan di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur ke dalam air laut, langsung rendam kamera anda ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas-bekas air laut.
Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.

• Service di Tempat Terpercaya atau Resmi
Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke tempat khusus, terpercaya dan malah lebih bagus yang resmi. Jangan tunggu kamera rusak kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah 'servis besar', yang meliputi pembersihan bagian dalam kamera, seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera.
Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian anda, karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.

13 Januari 2009

"Adhek Kangen..."

Semalam aku dan suami berbincang mengenai anak kedua kami. Wafiy, menurut pengamatan kami agak berbeda. Meski memang setiap anak dalam sebuah keluarga memiliki karakter yang berbeda satu dengan yang lain, namun kami merasakan Wafiy memiliki jiwa yang senantiasa haus akan perhatian kami. Bahasa tubuhnya-lah yang menunjukkan hingga kami mengambil kesimpulan seperti ini.

Di usianya yang kini enam tahun lima bulan, semakin hari Wafiy semakin suka berdekatan secara fisik kepada kami. Senantiasa memelukku erat-erat setiap ada kesempatan. Demikian juga kepada abinya. Wajahnya akan menampakkan kegembiraan luar biasa ketika kami sekedar memberikan sentuhan. Entah itu mengelus kepala, mencium pipi, memeluk tubuhnya, atau hanya menggandeng tangannya. Ia spontan akan bereaksi memeluk erat tubuh kami, dan seolah tak mau melepasnya.

"Kenapa sih Dhek Wafiy suka sekali 'nguyel-uyel' Umi?" tanyaku... Ia akan tersipu sambil menjawab:
"Soalnya enak sih... Adhek tuh kangen banget sama Umi...". Begitulah jawabannya. Pun demikian bila abinya mengajukan pertanyaan yang sama.

Kami mengamati, bahwa di alam bawah sadar Wafiy, ia senantiasa merasa rindu kepada orang yang disayanginya. Bahkan tak hanya kepada kami sebagai orangtuanya. Kepada adiknya, Daniya; setiap ada kesempatan Wafiy sering bilang 'kangen'. Wahh...melankolis banget ^_^

Aku dan suami sejauh ini baru menarik kesimpulan. Bahwa terbentuknya sikap dan karakter Wafiy yang demikian, karena Wafiy memang sebelum ini merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari kami, sesuai kebutuhannya. Ya, Wafiy kutinggal bekerja ketika ia memasuki sekolah playgroup. Kurang lebih tiga tahun lamanya, Wafiy menjalani hari-hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan embak pengasuh yang gonta-ganti, disamping bersama teman-teman sekolahnya.

Jadi, di saat kini aku sudah kembali ngantor di rumah, Wafiy seolah tak mau kehilangan dan ditunjukkan dengan bahasa tubuhnya yang selalu nempel. Tak jarang tubuhnya sering ketabrak, atau kakinya terinjak olehku karena tanpa kusadari tiba-tiba sudah 'nggubet', nempel-nempel ke tubuhku, atau memegang-megang rambutku...

Wafiy..., jika memang kau merasa kangen selalu kepada ummi; biarkan ummi mencoba membalasnya untuk menyenangkan hatimu. Moga kau tumbuh sebagai anak yang menjadi cahaya mata kami, dan sesuai dengan dambaan orang-orang yang menyayangimu. Amin.

12 Januari 2009

Kata ke-2 DaNiYa

Daniya tengah asyik bermain sebuah hammer plastik warna kuning - orange menyolok, bergambar smiley ketawa. Hammer ini bisa mengeluarkan bunyi lucu yang tak kalah lucu dengan tampilannya. "Wek o-wek o-wek kwek kwek kwek..kek-kek-kek..."demikian bunyi mainan ini bila digerakkan ke kiri dan ke kanan. Seperti suara tawa yang terpingkal-pingkal. Pantas saja Daniya sangat menyukai bunyi ini, dan jadi ikut ketawa setiap kali ia berbunyi.

Di kedua ujung ujung kepala benda ini ada penutup warna orange, yang mana salah satu penutup tersebut sudah kendor dan sering terlepas. Nah, ketika Daniya dengan semangat dan kekuatan penuh tenaga bayinya untuk menggerakkan mainan ini, menggoyangkan dengan tangan ke kiri dan ke kanan, tiba-tiba ujung tutup orange yang memang sudah kendor tersebut terlepas. Spontan mulut mungilnya berujar:"da tuhh!"sementara aku masih kurang yakin dengan ucapan Daniya karena selama ini kata-kata yang jelas ia ucapkan dan sesuai dengan maksud yang benar, baru kata cicak.

Dengan sedikit perasaan kurang percaya, namun senang, segera kuambil tutup orange tadi. Kubantu gadis kecilku melekatkan lagi pada tempatnya. Setelah itu, dengan semangat lagi, Daniya kembali menggerakkan mainan ini ke kiri dan ke kanan. Hingga berbunyi:"Wek o-wek o-wek kwek kwek kwek..kek-kek-kek..." Senang sekali Daniya terpancar dari wajah bulat mungilnya yang berbinar-binar.

Tiba-tiba tutup yang tadi terlepas lagi, menggelinding ke lantai. Kali ini kuperhatikan dengan cermat apa yang akan ia ucapkan. Ternyata Daniya kembali mengucapkan:"Da tuhh!". Kemudian aku bertanya padanya. "Apa Dhek? Jatuh?"tanyaku. Daniya mengangguk.."Dja tuhh.."katanya lebih mirip lagi dengan kata jatuh.

Alhamdulillah... hatiku kembali bersorak. Daniya sudah bertambah perbendaharaan kata. Setidaknya sudah ada dua kata yang benar-benar ia pahami dan ucapkan dengan benar. CICAK dan JATUH.

Sementara sebenarnya sudah banyak kata-kata yang mulai jelas ia ucapkan, namun memang belum sempurna ucapannya. Karena memang baru 12 bulan usianya....

Daniya sholihah...
Ummi sayang dan bangga padamu. Semoga Allah SWT menjadikanmu anak yang cerdas, pintar, dan bertaqwa... Amin.

Kentang Untuk Kecantikan

Ternyata kentang(Solanum tuberosum) memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kecantikan. Laura Terry, seorang penulis asal Inggris berbagi sejumlah manfaat tersembunyi dari umbi ini.

Berikut ini adalah apa saja yang bisa ditawarkan dari sebiji kentang untuk mengatasi sejumlah problem wajah dan kulit sehari-hari.

Menghilangkan Kantong Mata. Potong satu irisan kentang mentah dan letakkan diatas selapis keju tipis, lalu tempatkan di bawah mata selama 20 menit. Para ilmuwan menyebut zat catecholase dalam kentang bisa mencerahkan kulit dan bakal menghalau lingkaran-linkgaran mata sedikit dramatis.

Menghilangkan Bercak-bercak di wajah. Cucilah wajah dengan jus beberapa kentang saban hari, bakal membantu mengurangi beberapa noda-noda hitam yang membandel. Problem itu bisa diatasi dengan diawali jus kentang, kami sarankan mencobanya dulu. Bagaimanapun jika tak berhasil ada cara simpel yakni membasuh muka dengan air bersih.

Membuat Masker Kentang. Pertama parutlah beberapa potong kentang lalu oles dan gosoklah ke kulit, lakukan dengan hati-hati dan beri perhatian pada area-area yang paling rusak. Ampasnya biarkan menempel selama 30 menit, sebelum Anda membasuhnya dengan air bersih dan sedikit air cuka.

Membuat Cleanser. Pertama-tama campurlah parutan mentimun dan kentang selama sekitar 20 detik. Penting bahwa kamu jangan mengelupas kulit mentimun atau kentang. Selanjutnya tambahkan satu sendok teh tepung soda pembangkit kue, sebutir telor dan seperempat mangkuk air, lalu blenderlah dalam kecepatan rendah selama satu menit, sebelum mengaplikasikan cairan itu untuk membersihkan wajah dengan sebuah handuk cuci muka lembut.

Sumber: resep.web.id



http://cantikmandiri.co.cc

05 Januari 2009

Liburan Dirundung Duka

Dua minggu liburan semester satu anak-anakku selesai sudah. Hari ini mereka mulai beraktivitas lagi ke sekolah, menekuni hari-hari pembelajaran mereka masing-masing. Abi mereka juga mulai rutin ngantor, setelah beberapa hari mendapatkan libur dan cuti bersama. Umi menjalani lagi hari-hari di rumah bersama Daniya, dan siang hari ada Mbak Neni yang bantu-bantu mencuci, membersihkan dan merapikan rumah. Normal activities are going on!

Mengenai liburan kemarin… Sebagian besar waktu liburan Abi & anak-anak digunakan untuk menikmati kebersamaan keluarga. Tak hanya keluarga kami, keluarga Mbak Neni pun ikut menikmati liburan istimewa. Kami dan keluarga Mbak Neni berlibur ke Taman Safari dilanjutkan dengan bermalam di sebuah penginapan daerah Puncak.

Alhamdulillah, sangat menghibur dan menyegarkan fikiran kami semua. Karena berwisata seperti ini memang sangat jarang kami lakukan. Yah…karena memerlukan biaya yang tak sedikit. Tak apalah sesekali dilakukan untuk refreshing. Yang penting semua bisa menikmati. Keakraban, kasih sayang keluarga makin terjalin, serta kepedulian kepada sesama dapat kami ajarkan kepada anak-anak.

Dalam perjalanan pulang dari Puncak yang cukup macet, sepanjang perjalanan; suasana hatiku diliputi gundah. Ada luka di hati karena merasa tak mampu berbuat apa-apa. Saat itu, melalui siaran radio yang kami dengarkan di mobil, berita penyerangan Bumi Palestina oleh tentara israel mulai ramai di perdengarkan. Ratusan korban meninggal, luka, terdiri dari kebanyakan para ibu dan anak-anak. Astaghfirullaah….

Jumat yang lalu, 2 Januari 2009 kami bergabung dengan ribuan ikhwan/akhwat ke Bundaran HI dan sekitarnya untuk mengadakan aksi solidaritas Palestina. Meski kami tak dapat dengan jelas mendengarkan orasi dari para tokoh; (karena soundsystem yang memadai disita oleh aparat) setidaknya dengan berkumpulnya kami, dapat membangkitkan semangat juang, kepedulian, kebersamaan; terutama untuk membantu saudara-saudari di Palestina.


Aku membandingkan keadaan di sini dengan suasana di Bumi Palestina. Di sini kita bisa tenang beribadah, makan & minum dengan enak, tidur nyenyak, bermain bersama anak-anak dengan gembira… Sedangkan mereka….

Jangankan untuk bermain. Makan dan minum sangat terbatas, sulit… Tidur tak pernah nyenyak karena desingan peluru dan dentuman bom di sana-sini begitu memekakkan telinga. Anak-anak tak pernah berkumpul dengan ayah mereka yang senantiasa berjihad ke medan laga. Dan sekarang….mereka pun; anak-anak kecil dan para wanita juga ikut syahid, meninggal dengan jenazah yang bergeletakan di sekitar rumah mereka; karena serangan membabi buta oleh iblis berwujud manusia, ke pemukiman penduduk di Jalur Gaza.



Allahu Rabbi…. kami yang Engkau Anugerahi ni’mat; mohon senantiasa dibimbing untuk dapat mensyukurinya. Bimbing kami untuk dapat menunjukkan kepedulian dan kasih sayang kami kepada saudara-saudari kami di Bumi Palestina. Memberikan sumbang sih dengan segenap kemampuan kami bagi mereka.

Tasyakuran Milad ke-1 Daniya


Tanggal 30 Desember 2008 yang lalu, Daniya genap berusia satu tahun. Tak terasa...betapa cepat waktu berlalu. Rasanya baru kemarin bayi mungil perempuan diambil dari rahimku melalui operasi Sectio Caesaria.

Tanpa terasa pula, sudah 6 bulan berlalu aku meninggalkan meja kantor, sebagai menteri keuangan di ALJIFS he he he.... Memang pekerjaan mengasuh buah hati adalah sebuah rutinitas aktivitas yang tak bisa digantikan. Mengasyikkan, bila kita jalani sebagai bentuk karunia Illahi. Tak bisa dinilai dengan materi.

Acara tasyakuran ultah Daniya diselenggarakan dengan sederhana. Hanya mengundang teman-teman kecil beserta mama/ibu mereka satu gang di perumahan kami. Tak ada musik hingar bingar, sound system keras, karena kehebohan semacam itu tak pernah & tak akan kami biasakan untuk dilakukan.

Hanya Mas Wafdan sebagai MC sekaligus membuka acara dengan basmallah, Mas Wafiy membacakan surat pendek Al Qur'an, dan ummi membaca doa. Dilanjutkan dengan makan & minum hidangan yang sudah disediakan. Kemudian memotong kue & membagikannya kepada yang hadir. Dilanjutkan dengan membagikan bingkisan kepada teman-teman Daniya yang hadir untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Selesai...

Meski waktu acara tasyakuran kemarin, Abi justru tak bisa menungguinya karena ngantor... He-he-he...yang jelas abi disisain kuenya kok.

Yang pasti, doa dari Abi & Ummi tak akan pernah selesai untuk Daniya. Semoga Daniya tumbuh menjadi puteri sholihah yang mashlahat. Demikian pula doa untuk Mas Wafdan & Mas Wafiy, juga anak-anak lainnya. Semoga menjadi anak-anak berbakti seperti yang didambakan. Amin.