19 November 2008

SAYUR LODEH UDa


Meski menggunakan nama UDa, lodeh ini bukan masakan yang berasal dari Padang. Karena, UDa adalah singkatan dari Ummi Daniya (maksain banget).

Bahan:
Terong ungu & hijau 5 buah sedang
Tahu kulit ukuran sedang 10 buah
Kacang panjang satu ikat kecil
Taoge kedele 50 gr
Daun melinjo 25 gr

Bumbu halus:
Cabe merah 8 buah
Bawang merah 5 siung
Bawang putih 4 siung
Kencur 1/3 kelinking
Kemiri 3 buah
Tempe semangit
Garam

Bumbu lain:
Lengkuas, dimemarkan
Daun salam 2 lembar
Cabe rawit 10 buah
Tomat 1 buah, diiris kecil-kecil
Gula jawa
Gula pasir
Santan kelapa

Proses memasak:
Didihkan air kurang lebih 2 gelas. Masukkan bubu halus, lengkuas, daun salam, tomat, dan cabe rawit utuh. Setelah tercium wangi bumbu, masukkan berturut-turut: tahu, kacang panjang, terong, taoge, daun melinjo. Tambahkan gula jawa, dan gula pasir (sedikit sebagai pengganti MSG). Setelah mendidih dan sayuran layu, masukkan santan. Aduk-aduk sampai matang.

Penyajian:
Sayur lodeh dinikmati dengan nasi putih, enak juga dengan lauk tambahan tempe bacem plus krupuk bandung. Hmmmm……

Perhatian & saran:
Biasakan hindari pemakaian MSG/vetsin/penyedap instant; untuk kesehatan kita.

18 November 2008

Mas WaFdAn sembuh.....Dhe' WaFiY kena


Mulai hari Senin kemarin Wafdan sudah bisa tersenyum dan melenggang ke sekolah. Alhamdulillah cacar air nya sudah sembuh. Tinggal bekas bintik-bintik hitam sedikit di sekitar kakinya.
Di muka, punggung, perut dan bagian lainnya sudah menghilang banyak.

Namun oh namun... gantian kini dhe' Wafiy kena. Meski tak separah kakaknya. Bintik-bintik/lesi di badan Wafiy tak terlalu banyak dan tidak se 'merekah' di badan Wafdan. Meski demikian, otomatis Wafiy tidak aku izinkan pergi ke sekolah, meski dalam dua hari ini, setiap aku akan mengantar Wafdan ke sekolah, ia selalu merengek-rengek ingin sekolah.
Sabar ya Dhe' Wafiy sayang....., semoga engkau cepat sembuh.
Ayo berdo'a.....supaya Allah SWT memberi kesabaran & kesembuhan buat Adhe'...

07 November 2008

Ketika WaFdAn 'kena' Cacar Air

Wafdan terlihat mulai sakit kemarin. Hari Senin ketika menjadi bagian dari petugas pengibar bendera, seusai melaksanakan tugasnya Wafdan terlihat pucat. Pak Munji, wali kelasnya lalu membawa ke UKS. Melalui ponsel Pak Munji, Wafdan menghubungiku dan minta dijemput karena badan lemas.
Sesampai di rumah, dan cukup istirahat Wafdan sudah kembali terlihat segar dan nampak nyaman bermain game di komputernya. Tetapi semakin sore, ia terus-terusan mengeluh ketika melihat kemunculan beberapa bintik/lesi mirip jerawat. Ada yang di tangan, di punggung, leher, kaki. Belum terlalu banyak...., tapi sudah menyebar. Aku hanya menduga, "Jangan-jangan cacar air...." tapi buru-buru aku menghentikan kekhawatiran yang belum tentu benar tsb.
Hari ini Wafdan mengaku tak merasa lemas lagi, dan karena bintik-bintik/lesi tak terlalu banyak, aku memutuskan untuk mengijinkannya tetap pergi ke sekolah. Namun jam sembilan kurang, aku mendapat telepon dari sekolah yang meminta agar Wafdan dijemput saja karena diindikasikan ia memang terkena cacar. Supaya tidak menular!... (Kasihan deh anakku....)
Nah..., buru-buru aku searching artikel tentang cacar air. Ada sebuah tulisan menarik dari seorang baik hati di http://www.alwisaja.cjb.net/ yang aku copy-paste. Mudah-mudahan bermanfaat pula untuk yang lain.

PenyebabCacar air disebabkan oleh infeksi virus Varisela Zoster. dr Erik Tapan –salah satu aktivis informatika kesehatan– menerangkan mengapa virus tersebut dinamai Varisela Zoster.
[…] Kenapa disebut varisela zoster ? Karena setelah seseorang mendapat Varisela (biasanya pada anak-anak) jika ia telah dewasa dan daya tahan tubuhnya berkurang (kurang gizi, stress, dll) maka varisela ini akan muncul dalam bentuk Herpes Zoster. […]
Penularannya melalui udara, melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar ke bagian tubuh melalui kelenjar getah bening.

Masa inkubasi sekitar 2 minggu. Setelah 2 minggu, virus ini akan menyebar dengan pesat ke seluruh tubuh –kulit– dan menyebabkan timbulnya lesi yang bisa mencapai ratusan jumlahnya.
Mitos dan FaktaBanyak orang menganggap bahwa penyakit ini tidak dapat dicegah dan harus dialami sekali seumur hidup. Hal ini kurang tepat karena penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Walaupun kita terpapar virus penyebab penyakit ini, sistem kekebalan tubuh kita dapat melawan dan bila ditunjang dengan kebiasaan menjaga kesehatan dengan baik maka gejala penyakit ini tidak akan timbul.
Jangan mengira kalau sudah diberi vaksin maka anda akan kebal dari penyakit ini. Pemberian vaksin biasanya dilakukan pada anak berumur 12 bulan, dan vaksin ini hanya bertahan selama 12 tahun. Walaupun sudah diberi vaksin, tidak berarti terbebas dari penyakit ini, vaksin hanya mengurangi resiko dan seandainya nanti terkena biasanya ga berat-berat amat.

Ada yang meyakini bahwa bila sudah terkena cacar air sekali, maka penyakit ini tidak akan timbul lagi selamanya. Kayaknya ini juga tidak tepat. Virus ini akan menetap dalam tubuh dan menimbulkan bahaya laten yaitu Herpes Zoster –atau ruam saraf yang nyeri dan menular– yang bisa muncul lagi sewaktu-waktu. Herpes zoster ini timbul dalam bentuk ruam memanjang pada bagian tubuh kanan saja atau kiri saja.
Ada pula pendapat bahwa mendingan terkena penyakit ini selagi kecil daripada setelah dewasa. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa biasanya gejala yang timbul pada anak-anak lebih ringan daripada orang dewasa. Selain itu juga bekas cacar yang timbul setelah terkena penyakit ini akan lebih mudah hilang. Hal ini pun tentunya tergantung perawatan selama sakit.

GejalaBiasanya orang merasakan gejala seperti demam, panas, pusing, pilek, cepat lelah, lesu, lemah –tipikal gejala penularan virus– dan ada pula yang merasa nyeri pada sendi. Beberapa hari kemudian akan timbul bercak merah, yang bisa berkembang menjadi lenting seperti jerawat –biasa disebut lesi– berisi cairan dengan dinding tipis. Bila dibiarkan, maka lesi ini akan mengering menjadi kerompeng atau krusta. Kemudian setelah mengelupas, akan timbul bercak hitam yang lama kelamaan akan hilang sendiri.
Lesi yang timbul biasanya gatal, bila lesi ini tergaruk maka akan terasa perih/nyeri. Bila lesi ini pecah dapat menimbulkan luka –krusta– yang lebih dalam dan beresiko infeksi bakteri. Akibatnya bekas cacar air akan lebih sulit hilang.

Perawatan Bila Terkena Cacar Air
Sebaiknya penderita penyakit ini dikarantina selama 1 pekan atau hingga semua lenting/lesi yang ada telah mengering menjadi krusta. Kurangi kontak dengan orang lain dan sebaiknya tidak bersekolah atau bekerja untuk sementara. Selama masa ini penderita sebaiknya tetap menjaga kebersihan tubuhnya. Silakan mandi seperti biasa atau menambahkan desinfektan dalam air. Boleh juga dan memperbanyak makanan bervitamin untuk mempercepat pemulihan. Hati-hati saat menggosok badan dengan handuk agar tidak menyebabkan lesi menjadi pecah. Bila terjadi infeksi pada lesi yang pecah, ada kemungkinan mandi malah dapat menimbulkan resiko infeksi bakteri yang lebih tinggi.
Walaupun tidak diberi obat, gejala penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya. Ini disebabkan tubuh kita memiliki sistem kekebalan yang akan melawan segala infeksi penyakit. Tapi kita harus memberikan suplai makanan bergizi dan vitamin untuk meningkatkan kondisi tubuh.
Untuk mengurangi rasa gatal pada lesi, biasanya diberi bedak atau lotion dengan menthol atau calamine. Kemungkinan dokter akan meresepkan antihistamin yang juga untuk mengurangi rasa gatal. Ada pendapat bahwa untuk penyakit ini tidak perlu antibiotik atau antiviral. Antibiotik juga biasanya hanya diberikan untuk infeksi bakteri. Masih mengenai rasa gatal, sebaiknya penderita memotong kuku-kuku jari agar mengurangi resiko menggaruk dan kemungkinan infeksi bakteri pada luka bekas lesi.
Resep turun temurun untuk menangani gejala penyakit ini juga boleh diterapkan. Entah kenapa air kelapa hijau sering dianjurkan untuk berbagai penyakit yang ada gejala gatal dan alergi. Banyak yang mengatakan hal ini cukup manjur juga. Minum madu dan telur juga cukup baik karena akan meningkatkan kondisi tubuh penderita.

Tetap Pergi ke Dokter
Penderita sebaiknya tetap pergi ke dokter hingga dinyatakan sehat. Pada beberapa penyakit infeksi virus, sering terjadi penyakit tambahan yang muncul karena kondisi kesehatan kita yang buruk. Selain itu kita sering merasa bahwa badan kita sudah fit padahal penyakit tersebut masih bersarang dalam tubuh kita.
Penyakit tambahan –atau komplikasi– yang mungkin timbul antara lain radang paru-paru (pneumonia), radang otak, radang sumsum tulang, kegagalan hati, hepatitis serta sindrom Reye (kelainan pada otak sekaligus hati). Jadinya, cacar air memang mungkin tidak mematikan, tapi kemungkinan komplikasinya gawat juga.
Bila Keluarga atau Teman Terkena Cacar AirWalaupun ada anjuran karantina, tidak perlu khawatir bila sekali-sekali harus berdekatan dengan orang yang menderita cacar air. Virus akan menular melalui udara bila penderita batuk atau bersin. Selain itu juga kontak langsung dapat juga menyebabkan penularan. Tapi menurut pendapat saya begini…, virus adalah makhluk mikroskopis yang baginya jarak beberapa meter saja mungkin seperti jarak antara bumi dengan bulan bagi kita. Tanpa bantuan angin atau media lain, virus tersebut tidak mudah masuk ke tubuh kita. Ada kemungkinan tangan kita menyentuh suatu tempat yang terpapar virus dan kemudian kita menyentuh wajah dengan tangan kita. Kita dapat mencegah penularan dengan cara menjaga kebersihan terutama tangan dan menggunakan masker wajah bila penderita sering batuk/bersin.
Memperbanyak mengkonsumsi vitamin dan suplemen juga dapat membantu meningkatkan kondisi tubuh kita. Hingga pada akhirnya dapat membantu mencegah gejala penularan berbagai penyakit.
Anda baru bisa merasa agak aman dan kemungkinan tidak tertular bila tidak muncul gejala penyakit ini dalam waktu sebulan. Kalau mau extreme, hindari kontak dengan penderita cacar air selama sebulan untuk menghindari kemungkinan tertular. Jangan lupa, butuh waktu kurang lebih 2 minggu sejak infeksi pertama hingga muncul gejala penyakit.
SanggahanTulisan ini bukan dibuat oleh seorang praktisi kesehatan dan tidak dapat digunakan sebagai referensi. Tulisan ini hanyalah sebuah rangkuman dari beberapa bacaan yang saya baca mengenai penyakit cacar air yang saya alami.
Bahan Bacaan
· Wikipedia - Cacar Air
· CyberWOMAN - Sudah Imunisasi Masih Kena Cacar Air
· Intisari - Haruskah Kita Terkena Cacar Air?
· MLDI - Cacar Air
Saat ini Wafdan sedang istirahat. Nanti insya Allah berikhtiar akan kubawa ke dokter, dan tentunya berdoa semoga Wafdan cepat sembuh ya, Nak...