12 Desember 2011

Milad Wafdan ke 12


Mas Wafdan hari ini genap berusia 12 tahun. Tak terasa, sudah besar sulungku ini. Sudah kelas 6, sudah menjadi ABG, sebentar lagi akan menempuh bangku Junior High School.


Tumben hari ini, belum ada yang memberi sapaan selamat ultah ke Wafdan. Aku, ayahnya, adik-adiknya, semua belum memberi ucapan. Ia sendiri tidak membicarakan. Mungkin lupa? he he .. bisa jadi.

Hari ini berbarengan dengan ujian akhir semester ganjil yang mesti ditempuh Wafdan dan Wafiy, adiknya. Mungkin karena bagi Wafdan UAS adalah sesuatu yang sangat penting dan serius, menjadikan dirinya lupa akan hari lahirnya. Biasanya hari-hari menjelang tanggal lahir, Wafdan sudah kasak-kusuk ngerayu minta sesuatu. Atau menyindir-nyindir ayah dan bunda-nya, kira-kira mau memberi hadiah apa?

Bunda-nya kini yang lagi bingung. Mau memberi kejutan apa yah...
Alhamdulillah, Wafdan sejauh ini adalah anak yang sholeh dan membanggakan. Patuh, berprestasi karena selalu langganan peringkat 1 di kelas :), juga banyak hafalan Al Qur'an-nya. Hmm...Bundanya kalah.

Setidaknya, selalu ada doa dari bunda. Baik yang terucap atau selalu terpahat di hati. Supaya kelak Wafdan senantiasa mendapat limpahan Rahmat dan Kasih Sayang dari Allah SWT. Tak akan ada yang dapat menandingi kasih sayang dari Sang Pemberi Hidup.

Untuk kejutannya.....hmm... tunggu ya ....
Habis ini difikirkan lagi. :)

20 Mei 2011

Maniak Belajar


Senang dan bersyukur, anakku yang sulung Wafdan punya kesadaran sendiri untuk belajar. Namun yang sering membuat kami khawatir adalah belajarnya sering tak mengenal waktu.

Saking asyiknya, sampai larut masih berkutat dengan buku-buku pelajaran, menulis untuk mengerjakan aneka soal. Belum berhenti jika belum ditegur. Kadang masih terus mencari tahu arti istilah-istilah baru yang ditemukan.

Wafdan juga suka sekali baca buku-buku dengan bobot yang 'berat'. Beberapa tahun lalu saja, saat ia masih 10 tahun, ia selalu penasaran dengan buku bertema Dajjal. Hmmm...emaknya jadi mau ngga mau ikut baca, cari referensi, supaya bisa ngimbangi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul darinya.

Selain itu, ensiklopedi juga selalu dinikmati. Mungkin ensiklopedi yang di rumah sudah habis dibaca, bahkan berulang-ulang. Kadang malah pulang sekolah tau-tau membawa buku ensiklopedi lain, meminjam dari teman sekolah.

Hal positif yang membuat kami senang, Wafdan sering bisa memberi jawaban buat adiknya Wafiy dan Daniya kalau mereka bertanya-tanya tentang planet, serangga, pesawat, dan lain-lain. (Mbantuin bunda...jadi asisten)

Semula kami khawatir, keasyikan dia belajar akan memberi dampak kurang baik khususya bagi kesehatannya maupun sosialisasinya. Beberapa kali Wafdan justru jatuh sakit menjelang pelaksanaan ujian sekolah. Atau setelah ujian selesai, mestinya tinggal menikmati liburan, malah sakit sehingga full seminggu istirahat di tempat tidur.

Untuk itulah, kami sekarang banyak-banyak memperhatikan asupan gizi sebagai bekal belajarnya. Juga sering mengajaknya pergi ke luar, jalan-jalan, supaya tak melulu pelajaran yang dipikirkan.

Lucunya, suamiku sampai pernah menjanjikan memberi hadiah buatnya, jika tak ranking 1. Saat itu Wafdan memang sedang asyik belajar sampai laruuut. Wafdan setuju, berhenti belajar, agak nyantai... Tapi, sewaktu penerimaan laporan, masih di peringkat pertama. Alhamdulillah.....

Huuwwh.. Nak, semoga Allah selalu memberimu yang terbaik. Menjadikanmu anak yang sholih, contoh bagi yang lain. Proud of You, Wafdan...

12 April 2011

Kosmetika Kadaluarsa? Oh... No!!!


Banyak dari kita sebagai wanita, kurang memperhatikan jangka waktu pemakaian kosmetika. Entah itu bedak, cream, pembersih, penyegar, parfum, sabun, shampo dan masih banyak lagi; produk-produk kecantikan yang kita maksudkan untuk lebih menunjang kesehatan maupun penampilan; justru menjadi boomerang. Produk-produk tersebut bahkan justru menimbulkan gangguan, baik berupa hanya iritasi ringan, sampai gangguan serius. Hal ini dikarenakan bahwa, produk kecantikan yang kita pakai telah expired! Kadaluarsa!

Nah, berikut referensi mengenai hal ihwal jangka waktu pemakaian produk kecantikan. (dari berbagai sumber) Semoga bermanfaat... :)

Rata-rata perempuan menyimpan peralatan kosmetika hingga 4 tahun. Padahal kosmetika sama seperti makanan tidak bisa bertahan lama. Jika makanan biasanya memiliki tanggal kadaluarsa yang jelas tidak begitu dengan peralatan kosmetik. Tahu-tahu badan sudah iritasi dan kena infeksi akibat kosmetik kadaluarsa.

Perempuan terkadang tidak memperhatikan kapan dirinya pertama kali menggunakan alat make up tersebut. Padahal itu merupakan salah satu kunci untuk mengetahui sampai kapan make up tersebut bisa digunakan.

Apa yang terjadi jika memakai kosmetik kadaluarsa?

Seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (25/2/2010), seiring waktu bakteri dapat masuk ke dalam alat make up yang sudah pernah dipakai atau terbuka. Hal ini bisa menyebabkan bakteri tersebut ditransfer ke wajah yang dapat menimbulkan iritasi atau infeksi.

1. Alat make up yang digunakan di mata seperti maskara, eye liner atau eye shadow yang sudah terlalu lama bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang dapat menyebabkan sakit mata konjungtivitis dengan gejala kemerahan, gatal dan bengkak.

2. Make up lipstik, lip balm atau lip gloss yang sudah terlalu lama dapat menyebabkan bibir kering, iritasi dan yang paling parah adalah kulit melepuh.

3. Sedangkan untuk kuas kotor yang digunakan dapat menjadi tempat ideal untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan herpes, kurap atau impetigo yaitu penyakit menular yang mengakibatkan kulit lecet-lecet.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Debenhams, sekitar 89 persen perempuan tidak tahu mengenai informasi yang terkandung di dalam make upnya, tidak bisa memahami serta tidak pernah membacanya. Sebanyak 68 persen perempuan mengaku mengganti make up jika sudah kehabisan dan tak peduli berapa lama waktu yang diperlukan dan 72 persen perempuan tidak pernah mencuci kuas atau spons make up.

Rekomendasi waktu pengunaan kosmetik adalah:

1. Maskara selama 6 bulan.
2. Eye shadow atau blush on selama 24 bulan.
3. Lipstick dan lip gloss selama 24 bulan.
4. Eye liner dan lip liner selama 18 bulan.
5. Parfum 36 bulan sejak pertama kali digunakan.


"Sebaiknya perempuan tidak perlu ragu untuk membuang make up yang sudah melebihi batas waktu, ini penting untuk melindungi dirinya dari berbagai jamur ataupun bakteri yang dapat menginfeksi," ujar Sara Stern, juru bicara Debenhams.

Salah satu ciri yang menandakan alat make up tersebut sudah melebihi batas waktunya berdasarkan bau dan warnanya yang mulai berubah. Bahaya yang bisa ditimbulkan dari penggunaan make up kadaluarsa ini mulai dari gatal, iritasi ringan hingga masalah dermatitis lain yang lebih serius.

Nah, untuk itu para wanita, para ibu, jangan lupa.. selalu pilih kosmetika aman, yang salah satu cirinya selalu mencantmkan tanggal expired. OK?

30 Maret 2011

Rindu Selalu


Kutuangkan rinduku
dalam bait doa di akhir sujudku
mengenangmu dalam bayang senyuman
yang tersungging ketika bahagia, pun atas kegetiran

Apa kabarmu
ibu...
semoga lapang dan tenteram menunggu
sebagaimana selalu permohonanku
kukirim untukmu

Rahman dan Rahim-Nya
menyematkan kuat kasih sayangmu
di benak dan hati kami
yang selalu mengenangmu

Saat ini aku sering merenung, betapa repotnya ibu dulu
saat kami masih seusia anak-anakku kini
aku ingin bisa mengasuh mereka
dengan merangkum kebaikanmu kala mengasuh kami

Memberi rasa nyaman kala bersamamu
mendengarkan dongeng yang kadang lucu, kadang sedih, bahkan seram...
namun kami selalu ingin lagi mendengar dan menyimaknya kembali :)

Sabar mengajariku membaca
dan berhitung ketika hampir ku putus asa
ah... ibu...
rindu selalu untukmu.....

21 Maret 2011

12th ANNIVERSARY

TERIMAKASIH

Untuk 12 tahun γάnğ menakjubkan

Mengajarkanku hakikat mencintai({}) & dicintai:$

Mengajarkan makna ketegaran:> & kebersahajaan*nerd*

Untuk tawa=)) canda:D pun derai air mata:'( γάnğ membawaku menjadi semakin dewasa:* 

SEMOGA ‎​اَللّه SENANTIASA MEMBERKAHI PERJALANAN <3 KITA

Menyelamatkan Bahtera Ini, hingga berlabuh nanti.....

Happy Anniversary
For Ü: Mas Mu'amar Khadafi and Me :)

17 Maret 2011

Begadang bersama Mu'affa


Mu'affa menjelang usianya γάnğ ke delapan bulan semakin terlihat pertumbuhan fisik, psikhis dan motoriknya. Makin sehat, lincah, lucu dan cerdas. Alhamdulillah..., tiada ucapan γάnğ tepat untuk menggambarkan kebahagiaan ini selain segala puji bagi ‎​اَللّه , γάnğ memeberikan kebaikan pada kami, putra-putri kami, khususnya Si Kecil Mu'affa.

Dibandingkan dengan ketiga kakaknya, Mu'affa paling gampang maem-nya. Sejak pertama kali diberikan makanan pendamping asi berupa kentang plus wortel rebus γάnğ diblender ketika usia 6 bulan γάnğ lalu; belum pernah ada penolakan sebaliknya Mu'affa sangat lahap. Bahkan ketika aku variasikan makanannya dengan mengganti jenis sayuran γάnğ dimix dengan kentang rebus sebagai sumber karbohidrat utamanya; Mu'affa tetap suka. Kadang brokoli, buncis, kacang panjang, wortel γάnğ paling sering. Ditambah kacang merah juga suka. Bahkan sewaktu beberapa kali kentang rebus kuganti denagan nasi, Mu'affa tetap berselera. Sering aku kuwalahan saat menyuapi, karena ia begitu cepat mengunyah dan nenelan makanan; sehingga seolah meronta sambil membuka mulutnya. (Ihhh...jng seolah kelaparan getu donk!) He he.

Pertumbuhan giginya juga nampak bagus. Pertama kali muncul gigi, tepat di usia 7 bulan. Ada 2 gigi nongol Dåя̲̅i rahang atas. Hari berikutnya nampak 2 gigi lagi nongol di rahang bawah. Sekarang gigi-gigi Mu'affa semakin terlihat besar, membuat dia nampak semakin lucu kala tertawa. Apalagi, Mu'affa ini gampang sekali tertawa! :D

Yah...siapa lagi coba γάnğ mau mengamati dan mengagumi bayi sendiri. He he. ^_^

Akhir-akhir ini, Mu'affa mulai berubah pola tidurnya. Tak teratur lagi seperti sebelumnya. Biasanya sekitar jam 1-3 pagi mulai bangun, merangkak ke sana ke mari, atau duduk- duduk saja jika menemukan barang γάnğ bisa dimainkan ketika ia terjaga. Bundanya γάnğ kadang belum berniat bangun jadi memaksakan diri untuk menemani, khawatir Mu'affa terjatuh lagi, atau kejedot, dan sebagainya.

Oke, Baby Mu'affa.....aku siap menemanimu... B e g â ϑ â n g ...

19 Januari 2011

Jangan terburu memberi antibiotik


Daniya lesu sekali. Sejak hari Minggu yang lalu, badannya panas, batuk pilek, lemes,
dan sering mengigau lucu-lucu.

Kasihan sekali; biasanya terlihat tomboy dan lincah; tiba-tiba lemes. Kalau urusan galak sih... tetep :P he he.

Sudah diberi madu, semoga menjadi ikhtiar yang baik. Sebenarnya ingin banget membawanya ke dokter. Tapi, masih kutunda mengingat jika membawanya ke dokter; biasanya diberikan antibiotik yang memang memberi efek yang langsung manjur. Namun mengingat bagaimanapun obat-obat kimia sebisa mungkin dihindari...ya...pending dulu.

Sedikit referensi mengenai antibiotik, adalah sebagai berikut:
Sebab, salah penggunaan anti biotik,bisa berkibat fatal.

Tidak semua orang tahu bahwa antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Tak semua orang tahu bahwa bila hal itu dilakukan, akibatnya justru fatal, apalagi hanya untuk penyakit-penyakit ringan. Ibaratnya, ingin membunuh satu orang mestinya cukup dengan pistol, tapi digunakan bom yang bisa menghancurkan penduduk satu kota. Selain tidak tepat penggunaan, dampak yang lebih jauh adalah bakteri dalam tubuh justru menjadi kebal.

Sebab, masyarakat kerap tidak menyadari bahwa antibiotik tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sedikit kena penyakit flu, minum antibiotik. Kena demam dihantam dengan antibiotik. Gatal-gatal diberi antibiotik. Sakit kepala juga ditangkal dengan antibiotik.

"Padahal, tidak semua penyakit membutuhkan antibiotik. Antibiotik hanya digunakan untuk infeksi," ujar Prof Dr Kuntaman SpMK, ahli mikrobiologi RSU dr Soetomo. Misalnya, infeksi saluran kemih, sinusitis berat, atau radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus (salah satu jenis bakteri).

Kuntaman menjelaskan, bahan antibiotik pertama ditemukan Alexander Fleming pada 1928. Kemudian, pada 1940-an antibiotik mulai digunakan secara luas. Waktu itu, ahli scientist dunia memprediksi, dengan ditemukannya antibiotik, pada 1960-an dunia diprediksi bersih dari penyakit infeksi.

Namun, bukannya penyakit infeksi teratasi, justru jenis bakteri baru muncul akibat resistensi terhadap penggunaan antibiotik. Bahkan, pada 1990, kata Kuntaman, di beberapa belahan dunia pernah terjadi post antibiotika era. Suatu keadaan yang antibiotik tidak berfungsi lagi. "Waktu itu, di antara 20 jenis antibiotik yang ada, hanya satu yang bisa mengobati penyakit infeksi,"jelasnya.

Pada 2001, World Health Organization (WHO) menyampaikan keprihatinan yang tinggi terhadap perkembangan bakteri resisten. WHO pun menyatakan global alert atau perang melawan bakteri resisten.

Kuntaman juga mengungkapkan, penelitian di dua rumah sakit besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah pada 2001 menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik secara tidak bijak mencapai 80 persen. Kasus di RSU dr Soetomo, lanjut Kuntaman, angka resisten terhadap antibiotik lini pertama (penyakit infeksi ringan) bisa mencapai 90 persen dan lini kedua (infeksi sedang) mendekati 50 persen. Dalam disertasinya yang dirilis beberapa waktu lalu, Kuntaman juga menyebutkan, angka bakteri penghasil extended spectrum beta lactamase (ESBL, jenis bakteri yang sulit diobati) mencapai 29 hingga 36 persen. "Bandingkan dengan Belanda yang angkanya kurang dari satu persen," sebut pria yang bekerja di laboratorium mikrobiologi RSU dr Soetomo itu.

Karena itu, bila antibiotik tidak digunakan secara tepat, post antibiotika era diprediksi bisa terjadi pada masa depan. "Bayangkan saja, bila tidak ada satu pun obat yang mampu mengatasi penyakit infeksi," ujarnya.

Menurut Kuntaman, tingginya penggunaan antibiotik di rumah sakit akan meningkatkan angka resistensi bakteri di tempat itu. "Yang pada akhirnya menyulitkan terapi," tegasnya. Bahkan, bakteri lebih mudah mutasi, yang berarti lebih cepat resisten terhadap berbagai antibiotik.

Prof dr R Bambang Wirjatmadi MS MCN PhD SpGK, pengajar gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, menjelaskan, antibiotik adalah obat yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, virus, cacing, protozoa, dan jamur. "Biasanya, jika mengalami sakit dan disebabkan beberapa hal tersebut, obatnya antibiotik," ujar Bambang.

Tidak hanya itu. Antibiotik dibutuhkan saat seseorang sakit disertai demam. Jika sakitnya tidak disertai demam, belum tentu mereka membutuhkan antibiotik.

Agar tidak sembarangan dalam penggunaannya, sebaiknya masyarakat mengetahui jenis antibiotik. Di antaranya, tetracyclin yang digunakan untuk infeksi, sakit gigi, dan luka. Jenis chloramphenicol digunakan untuk penyakit tifus. Jenis griseofulfin digunakan untuk membunuh jamur serta combantrin untuk membunuh cacing.

Ada juga narrow spectrum,yang berguna untuk membunuh jenis bakteri secara spesifik. Antibiotik yang tergolong narrow spectrum adalah ampicillin dan amoxycilin. Jenis kedua ialah broad spectrum untuk membunuh semua jenis bakteri di dalam tubuh. "Dianjurkan untuk menghindari mengonsumsi antibiotik jenis ini," jelasnya.

Sebab, jenis antibiotik itu juga membunuh bakteri lainnya yang sangat berguna untuk tubuh. Antibiotik yang termasuk kategori itu adalah cephalosporin. Penyakit yang disebabkan virus tidak dapat diberikan antibiotik. Misalnya, sakit flu atau pilek. Sebab, antibiotik tidak dapat membunuh virus karena virus dapat mati sendiri, asal daya tahan tubuh penderita meningkat atau membaik. Meski begitu, dalam perkembangannya, saat ini ada antibiotik yang dikembangkan untuk membunuh virus.

Menurut Bambang, penggunaan antibiotik tidak pada tempatnya dan berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Misalnya, mengakibatkan gangguan saluran pencernaan (diare, mual, muntah). "Efek samping ini sering terjadi," ujar alumnus FK Unair itu.

Selain itu, penderita bisa mengalami reaksi alergi. Mulai yang ringan seperti ruam dan gatal hingga berat seperti pembengkakan bibir, kelopak mata, sampai gangguan napas. "Karena itu, apabila memiliki alergi, sebaiknya hati-hati dalam penggunaan penycillin. Sebab, bisa jadi dia juga alergi dengan antibiotik tersebut," ujar pria asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu.

Efek yang terjadi bisa ringan hingga berat. Pasien bisa mengalami anaphylatic shock atau shock karena penggunaan antibiotik tersebut. Lebih berbahaya lagi, obat itu juga bisa mengakibatkan kelainan hati. Seperti diketahui, antibiotik memiliki bahan dasar kimia. Selain berfungsi membunuh kuman, bahan kimia tersebut harus dinetralkan tubuh supaya aman. Caranya adalah dengan memecah bahan kimia itu.

Nah, hati atau lever bertugas memecah bahan kimia tersebut. Namun, bila diforsir terus-menerus, hati bisa rusak.

Pemakaian antibiotik yang berlebihan (irrational) juga dapat menimbulkan efek negatif yang lebih luas (long term). Irrational use, lanjut Bambang, dapat membunuh kuman yang sebenarnya baik dan berguna di dalam tubuh. Akibatnya, tempat yang semula ditempati bakteri baik akan diisi bakteri jahat.

Kemudian, pemberian antibiotik yang berlebihan akan mengakibatkan bakteri-bakteri yang tidak terbunuh mengalami mutasi dan menjadi kuman yang resisten terhadap antibiotik. Kejadian itu biasa disebut superbugs. "Jenis bakteri yang awalnya dapat diobati dengan mudah oleh antibiotik ringan, apabila antibiotiknya digunakan secara irrational, jadi memerlukan antibiotik yang lebih kuat," jelasnya.

Karena itu, saran Bambang, masyarakat harus paham soal antibiotik. Selain itu, sebelum mengonsumsi, harus tahu aturannya. Baik waktu pemakaian maupun dosis. Dengan demikian, pemakaian bisa dilakukan secara tepat dan rasional.

Menurut dia, hal itu harus mendapat perhatian dari kalangan medis. "Termasuk, upaya pemerintah dalam melakukan pengawasan di lapangan supaya antibiotik tidak beredar secara bebas," ujarnya.

Pemakaian antibiotik yang tidak benar kerap dipicu dengan dijualnya obat tersebut secara bebas di pasar. "Inilah yang mesti dikendalikan pemerintah," tegasnya (JAWA POS 14 Feb 2007)

Untuk itu, kita musti bijak dan waspada sehingga tidak buru-buru menginginkan kebugaran instan bagi putra-putri kita dengan memberi sendiri atau malah meminta dokter memberikan antibiotik. Mencoba memberikan obat-obatan dan terapi alamiah adalah sesuatu yang bijaksana.

Semoga keadaan putriku ini semakin membaik, lincah seperti sedia kala.

Yuuuk Daniya... kita minum madu lagi lalu didongengin cerita Gajah, Paus, dan Ular.