29 Maret 2010

Nikmatnya Tumis Lidah Buaya


Sempat bingung mau dimasak apa seusai tergoda membeli lidah buaya besar dan segar. Akhirnya, kuputuskan untuk ditumis saja. Tiba-tiba teringat masakan Mba Esti waktu aku masih SMP 'kali.
Thanx sister :-) Hasilnya uenak kok, mirip masakanmu.



Sepintas mirip oseng kikil ya.. penampakannya. Bentuknya, warnanya, trus ada lendirnya pula. Yang jelas, beda kadar kolesterolnya. He he.



Bahan:
500 gr lidah buaya daging tebal. Bersihkan kulit luarnya. Potong dadu besar. Rendam dengan garam dalam air hangat. Tunggu beberapa saat, cuci bersih, tiriskan.

Bumbu halus:
Cabe merah 7 buah/ sesuai selera.
Bawang merah 5 siung.
Bawang putih 3 siung.
Tomat sedang 1 buah.
Terasi 1/2 sdt.
Gula pasir 1/2 sdt.
Garam 1/2 sdt.

Bahan lain:
Cabe hijau potong serong
Kecap manis 1 sdm.
Saus tiram 1 sdm.

Cara masak:
Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan potongan cabe hijau, kecap manis, saus tiram. Masukkan lidah buaya. Masak hingga matang.



Kalau aku, dimaem pake nasi hangat plus tumis bayam putren dan ati goreng. Subhanallah... enak sekalee.
http://cantikmandiri.co.cc

Amazing Day with My Amazing Family in Amazing Water World :-)

Terima kasih Ya Allah SWT..., menganugerahkan kepada kami ni'mat yang begitu banyak; dengan kebahagiaan kebersamaan ini.

Tengkyu Abi.., sudah mengajak kita semua refreshing. Kami semua happy dengan wisata ini. Mmmmmuah...



















22 Maret 2010

Udang masak Aneka Kecap


Udang ukuran sedang 500 gr, dibersihkan, belah punggunggnya.
Rendam dengan 3 sdm kecap manis, 1 sdm kecap/saos tiram, 1 sdm kecap asin.
Diamkan kurang lebih 15 menit.


Kupas 6 siung bawang putih. Memarkan, tumis hingga harum dan berwarna kuning kecoklatan.


Masukkan udang yang direndam dengan aneka kecap tsb ke dalam tumisan bawang putih. Aduk-aduk, tambahkan 1/2 sdt garam, masak hingga matang dan kuah kecap meresap.


Mateng dah...! Tuang ke dalam wadah, siram dengan perasan jeruk limo.
Syedaaap...
http://cantikmandiri.co.cc

Menu Rutin Bekal Berenang




"Mie lagi... mie lagi..., yang lain dong Nak.." kata ummi sebelum memenuhi permintaan Wafdan & Wafiy menyiapkan bekal makan untuk dinikmati seusai berenang nanti.
"Nasi goreng ya Mi?" jawab Wafdan & Wafiy hampir serempak. Berharap usulnya dipenuhi.
"Yah... sama aja. Sejenis. Kenapa sih kalian ngga pernah mau diberi bekal sayuran?" sahut ummi.
"He he he" Wafdan & Wafiy hanya menyeringai.

***

Anak-anak memang sangat menggemari mie instant goreng & nasi goreng. Memang lezat dan praktis untuk dijadikan bekal. Yah, ummi turuti saja. Toh mereka sebenarnya dalam keseharian tak susah juga untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Biarlah mereka merasa senang, berselera, sebagai imbalan keseriusan dan semangat mereka mengikuti les rutin renang. Tinggal ummi menyiasati, mengurangi bumbu penyedap yang sudah dipaket dalam mie instant. Tak lupa menambahkan sendiri sayuran segar sebagai pelengkap.

***

15 Maret 2010

Masakan-masakan Bumil



Lagi seneng-senengnya belanja bahan-bahan masakan. Jadi, mau ngga mau ya harus dimasak. Apalagi sejak ada Happy Call; sayang banget beli mahal-mahal ngga dimanfaatin.
Alhamdulillah... segenap penduduk rumah menggemari masakan yang dibuat ummi. Mulai dari nasi goreng, tumis-tumisan, sayur berkuah, dsb.

Pagi masak, siang masak, sore masak lagi..
Tapi, bahagianya... bisa menyediakan menu makan yang insya Allah halal & thoyib.

Meski yang memasak sendiri butuh waktu agak lama untuk menghilangkan 'eneg' agar dapat menikmati masakan tersebut. Maklum... ibu hamil kadang eneg pada waktu-waktu tertentu.

Resepnya ada di sini
Tongkol Gurih Sambal Sedap
Buncis Masak Inggris
Oseng Squidward Masak Paprika

04 Maret 2010

Neighbour Gathering yang Asyik Punya




Tetangga adalah orang terdekat kita, melebihi saudara. Selayaknya, interaksi dengan para tetangga senantiasa diperbaiki. Keakraban dengan tetangga sangat berpengaruh besar bagi suka duka kehidupan kita sehari-hari. Bagimana tidak? Kenyamanan keseharian kita, sangat ditentukan dengan kondisi lingkungan tempat tinggal kita, di mana para tetangga juga menjalani aktivitas sehari-hari mereka.

Syukur Alhamdulillah... kami sekeluarga memiliki tetangga yang baik. Saya biasa berbagi cerita dengan akrab, kadang bercanda, terutama dengan para ibu tetangga. Saling pengertian juga telah terjalin. Hal yang biasa bila ada salah satu yang merepotkan yang lain. Semisal ada yang sedang membangun/renovasi rumah, tentu ada sedikit banyak ketidaknyamanan bagi para tetangga. Namun kami saling memahami dan memaklumi.

Kami juga sering sekali saling menghadiahi sekadar makanan kecil, hasil masakan, oleh-oleh, dan sebagainya. Terkadang kami masak bersama, rujak party, sambil berbagi cerita.

Minggu lalu, atas prakarsa salah seorang tetangga, kami pergi berwisata bersama. Alhamdulillah, hampir semua bisa ikut. Setidaknya ada perwakilan dari tiap rumah yang menjadi warga di gang kami. Alhamdulillah...

Menikmati indahnya hari-hari


Indahnya hari, bila dipadati dengan aktivitas yang bermanfaat. Hidup ini terasa lebih bermakna. Segala kegelisahan, gundah dan ketidakbahagiaan menjadi hilang.

Memang semestinya tak boleh membiarkan diri dimanjakan dengan harapan yang terlalu tinggi. Itu hanya angan-angan. Harapan disesuaikan saja dengan kemampuan. Segera kerjakan yang bisa dulu, bertahap...

Meski ada suatu pengharapan yang sudah lamaaaaaaaa sekali ingin diraih, dan ternyata belum diijinkan-Nya untuk kunikmati; hal itu tak boleh menjadikanku putus pengharapan. Sekaranglah waktunya untuk tawakkal, berserah diri. Dan lanjut, untuk mengejar keinginan yang lain...

Gerangan apa yang membuatku tak bahagia? Ni'mat Tuhan manakah yang pantas untuk kudustakan? Astaghfirullah...